Ada PPKM Darurat, Proses Migrasi Nasabah BSI Jadi Terlambat

Proses migrasi nasabah BRIS dan BNIS ke BSI jadi terlambat

Jakarta, IDN Times - Kebijakan PPKM Darurat yang dilanjutkan menjadi PPKM Level 4 di Pulau Jawa ternyata memperlambat proses migrasi nasabah BRI Syariah dan BNI Syariah ke Bank Syariah Indonesia (BSI).

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan proses perpindahan nasabah BRIS dan BNI Syariah akan lebih cepat apabila nasabah mendatangi kantor cabang BSI. Namun, dengan PPKM Darurat pergerakan masyarakat dibatasi.

"Kenapa terlambat? Karena pada saat putaran terakhir di Jakarta dan seterusnya, Pulau Jawa dilakukan kebijakan oleh pemerintah yang namanya PPKM Darurat, sehingga membatasi gerak nasabah untuk datang ke cabang," kata Hery dalam konferensi pers virtual, Jumat (30/7/2021).

Baca Juga: BSI Cetak Laba Rp1,48 Triliun di Semester I-2021

1. BSI sedang menyelesaikan proses migrasi nasabah di Jakarta-Kalimantan

Ada PPKM Darurat, Proses Migrasi Nasabah BSI Jadi TerlambatBank Syariah Indonesia (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Hery mengatakan saat ini proses migrasi telah memasuki tahap terakhir, yakni di DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan. Oleh sebab itu, proses migrasi sedikit mengalami melambat karena PPKM Darurat. 

Untuk mengatasi pergerakan masyarakat yang terbatas selama PPKM Darurat atau level 4, nasabah BRIS dan BNI Syariah tetap bisa menggunakan kartu debit lamanya untuk bertransaksi, dan tak perlu tergesa-gesa datang ke kantor cabang BSI untuk mengganti kartu debit dan buku tabungannya.

"Yang sekarang di Jakarta dan Jatim, alhamdulillah kartu BRIS yang selama ini digunakan nasabah tidak perlu diganti dulu. Jadi nasabah tidak usah tergesa-gesa datang ke cabang, masih bisa bertransaksi dengan kartu yg lama. BNIS sama juga, kalau datang ke cabang kita ganti, tapi kalau tidak, mulai 9 Agustus kartu BNIS kalau gak diganti ya gak apa-apa," ucap Hery.

Baca Juga: Mengenal BSI, Bank Syariah Terbesar Indonesia 

2. Proses migrasi mencapai 86 persen

Ada PPKM Darurat, Proses Migrasi Nasabah BSI Jadi TerlambatBank Syariah Indonesia (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur 1 BSI, Ngatari mengatakan proses migrasi telah mencapai 86 persen. Dengan demikian, hanya 14 persen nasabah yang belum masuk ke dalam sistem BSI.

Adapun sistem yang digunakan BSI sekarang adalah sistem Bank Syariah Mandiri (BSM). Oleh sebab itu, eks nasabah BSM secara otomatis sudah berubah menjadi nasabah BSI, sementara nasabah BRIS dan BNI Syariah masih perlu melakukan migrasi.

Secara keseluruhan, ada sekitar 16,4 juta nasabah BSI, di mana 7 juta dari BSM, dan 9,4 juta dari BRI Syariah serta BNI Syariah.

"Jumlah nasabah yang kami migrasi untuk BRIS adalah 4,9 juta nasabah, terdiri dari nasabah simpanan dan pembiayaan. BNI Syariah 4,4 juta, nasabah simpanan dan pembiayaan. Jadi jumlah kedua bank itu 9,4 juta. Progres migrasi kami sudah mencapai 86 persen," ucap Ngatari.

3. Proses migrasi ditargetkan rampung Oktober

Ada PPKM Darurat, Proses Migrasi Nasabah BSI Jadi TerlambatBank Syariah Indonesia (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Ngatari mengatakan saat ini pihaknya juga masih dalam proses pemindahan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan pensiunan. 

Secara keseluruhan, BSI menargetkan proses migrasi bisa rampung di akhir Agustus. Kemudian, perusahaan juga menargetkan BSI sudah bisa beroperasi dengan semua nasabah yang terintegrasi dengan sistem perbankan perusahaan pada 1 November mendatang.

"Target kami operasional merger 1 November, sehingga kami masih punya Agustus-Oktober, ada 3 bulan, mudah-mudahan cukup untuk menyelesaikan sisa rekening dan sisa saldo. Sisa rekening 14 persen, sisa saldo juga 14 persen, sehingga bisa kami selesaikan," ujar Ngatari.

Baca Juga: Di Tengah Pandemik, Pembiayaan KPR Syariah BSI Tumbuh 13,9 Persen

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya