Emiten BUAH Raup Pendapatan Rp943 Miliar di Kuartal III-2022 

Pendapatan perusahaan naik 35,68 persen

Jakarta, IDN Times - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) membukukan pendapatan Rp943 miliar pada kuartal III-2022. Angka tersebut tumbuh 35,68 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu atau secara year on year (yoy).

Adapun laba bersih perusahaan pada kuartal III-2022 mencapai Rp20 miliar. Angka tersebut turun 21,24 persen (yoy).

Baca Juga: ASDP Raup Pendapatan Rp1,16 T di Kuartal III-2022 

1. Adanya kenaikan harga menekan beban pokok penjualan

Emiten BUAH Raup Pendapatan Rp943 Miliar di Kuartal III-2022 ilustrasi buah (IDN Times/Sunariyah)

Perusahaan melaporkan, penurunan laba sebesar 21,24 persen tersebut disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan yang tidak di imbangi dengan kenaikan harga jual.

Peningkatan beban pokok penjualan BUAH naik cukup signifikan, bahkan mencapai 38,94 persen menjadi Rp858,32 miliar.

“Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya laba pada kuartal III-2022 ini. Kenaikan biaya pembelian yang disebabkan oleh kenaikan kurs dolar, kenaikan biaya pengiriman (freight cost), kenaikan harga pembelian yang disebabkan adanya lockdown di negara asal khususnya China dan kenaikan biaya angkutan,” kata Direktur Utama BUAH, Renny Lauren dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/12/2022).

Baca Juga: Garuda Raih Laba Rp57,3 Triliun, DPR Heran Kenapa Masih Minta PMN

2. BUAH bidik pendapatan naik 40 persen tahun ini

Emiten BUAH Raup Pendapatan Rp943 Miliar di Kuartal III-2022 ilustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Meski begitu, perseroan menargetkan pendapatan bisa meningkat hingga 40 persen. Renny mengatakan pada periode jelang penutupan tahun ini, perseroan masih akan tetap melanjutkan ekspansinya untuk membuka cabang baru di Palu, Sulawesi Tengah. Perseroan melihat tren pertumbuhan kinerja masih akan dapat berlangsung hingga tahun depan.

Perseroan melihat masyarakat terus meningkat dan masyarakat yang peduli terhadap gaya hidup sehat terus meningkat. Sejalan dengan hal tersebut Renny menyebut perseroan juga telah menyiapkan berbagai strategi dan penyesuaian agar dapat mencapai target di penghujung tahun tersisa.

“Manajemen BUAH masih optimistis dapat mencapai target penjualan di sepanjang tahun ini. Keyakinan tersebut didukung rencana pembukaan cabang yang dapat menjadi pendongkrak omzet kami di masa mendatang,” kata Renny.

Direktur BUAH, Toni Soegiarto mengatakan saat ini secara kinerja kendati pendapatan Perseroan terus bertumbuh tetapi memang belum dapat mengerek laba secara maksimal. Hal itu disebabkan karena BUAH masih mempertahankan harga jual meski secara HPP mengalami kenaikan.

“Kenaikan biaya pembelian tentunya mempengaruhi harga modal produk kami, akan tetapi kami masih belum menaikkan harga jual, mengingat kami perlu mengimbangi daya beli masyarakat yang menurun akibat kenaikan harga BBM dan harga pokok lainnya,” kata Toni.

Baca Juga: Resmi Masuk Bursa, Emiten Ini Targetkan Jual Buah-buahan Rp1,4 Triliun

3. Perseroan soroti isu resesi

Emiten BUAH Raup Pendapatan Rp943 Miliar di Kuartal III-2022 Ilustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Toni mengatakan perseroan mempertimbangkan berbagai kemungkinan pada kuartal IV-2022 ini, seperti isu resesi global, menurunnya daya beli masyarakat, kenaikan harga pembelian, dan lain-lain.

“Manajemen tentunya menyusun skema dan strategi agar tetap dapat mencapai target BUAH kedepannya,” ujar Toni.

Menurut perseroan, isu resesi menjadi salah satu faktor utama, karena daya beli masyarakat cenderung menurun. Meski begitu, perseroan tetap optimis dengan rencana dibukanya cabang Palu.

“Kami yakin dan optimis dengan pembukaan kantor dan cold storage di Palu di tengah isu resesi. Tentunya kami juga memiliki strategi tersendiri dalam mengejar target yang kami sampaikan saat IPO kemarin” ujar Toni.

Adapun saat ini BUAH telah memiliki 11 kantor cabang dan cold storage di berbagai wilayah di Indonesia, disusul oleh cabang Palu menjadi 12 cabang nantinya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya