[PUISI] Puisi Tanpa Nyawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diksi kental yang melelapkanmu
Memelukmu, mematikan hatimu
Aku datangi kamarmu
Melalui jendela, menakutimu
Aku impian kosongmu
Yang mematahkan setiap khayal tentang dunia
Aku impian terkejammu
Pemenggal setiap leher yang mengeluarkan kata cinta
Aku adalah ketidakjelasan
Dari setiap khayalmu yang ingin sekali menyebar undangan
Aku adalah ketidakmampuan
Dari setiap inginmu memiliki segalanya, jutawan lagi dermawan
Aku adalah sepatah kata hina
Yang tiada indahnya
Tapi kucoba katakan ini dari jendela
Tataplah aku dari kertas yang menggantung di atasnya
Aku puisi tanpa nyawa
Yang kau tulis di waktu senja
Dan menakutimu di malam harinya
Tentang kehidupan dan kisah cinta
Aku yang kau tulis tanpa peduli diksi
Menemanimu menangisi hari
Juga si dia dengan segala ketidakpastian
Juga khayal tentangnya yang selalu berujung pada kesepian
Kutemani kau tidur malam ini
Meski kau menggantungku dengan benang merah di jendela
Aku tidak melihat ke luar, aku akan melihatmu sepanjang malam ini
Sampai kau bangun dan menyobekku dengan bahagia saat pagi tiba
Aku puisi tanpa nyawa
Yang tiada mengenal cinta
Tiada pula estetika
Kecuali bagi mereka yang menyadarinya
Kamar sepi di waktu senja, 10 Mei 2018, pukul 16.30
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.