[PUISI] Dua Lima

Dua lima hanyalah angka di atas sepotong kue

Dua puluh, dua satu, dua dua

Kakimu berlari-lari di semesta

Mengejar impian menuju masa yang penuh cahaya

Tanpa canggung dan bimbang dalam dada


Rebas-rebas hingga deras tak menghentikan langkahmu

Gemerisik bisikan daun tak bisa mengalihkan tujuanmu

Gemuruh petir pun tak mampu menggetarkan hati

Bahkan api ambisi tetap membara di sanubari


Dua tiga, dua empat, dua lima

Kini lihatlah cermin di depanmu

Lihatlah, sosok dengan tatapan kosong itu

Itulah dirimu yang tenggelam dalam tuntutan manusia


Dua lima bukanlah batas dari apapun

Dua lima hanya angka di atas sepotong kue

Lantas mengapa kakimu berhenti mengejar cahaya?

Kenapa hatimu goyah dengan bisikan-bisikan manusia?


Dua lima, dua enam, dan selanjutnya

Jangan memakan buah bibir manusia

Ingatlah bahwa semesta penuh dengan rahasia

Dan peryataan mereka termasuk hak mutlak-Nya

Baca Juga: [PUISI] Intuisi Saling Bertaut

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Angger Dhestya Photo Verified Writer Angger Dhestya

Hanya manusia ciptaan Tuhan yang suka menulis sambil minum kopi. Instagram anggerds_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya