[PUISI] Kacau Semua

Ketika harapan hancur dalam sekejap mata

Kaca-kaca kamar pecah
hamburannya buat luka
menembus sampai ke hati,
kaku lidah ini, keluh.

Cecak-cecak itu bernyanyi
gambarkan kebahagiaan.
Bangsat,
nyanyiannya tak bisa buatku tenang
di dalam ruangan ini
kalau kukeluar dikoyak habis.

Hari itu, hari di mana
hari-hari menangis tersedu
meratapi riuhnya yang tak sempat meraih.
Kalau dinyalakan seribu lentera
gelapnya hari itu tak pernah kabur,
tangguh juga dia.

Suara itu semakin mengeras,
dari jauh tampak mendekat
hingga tiada terdengar lagi
suara lain selain suara itu,
suara tangisan kepedihan.

Baca Juga: [PUISI] Persembahan Lima Pemuda

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ahmad Rifa'i Yusuf N Photo Writer Ahmad Rifa'i Yusuf N

Puisi itu suara rampak yang punya dunianya sendiri untuk diselami lebih dalam - Mahasiswa. Ig: @ahmadrifaiy9

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya