[PUISI] Waktu Hidup Manusia

Usia hanya simbol yang kapan saja bisa direnggut

Suara arloji yang tak pernah tidur
tumpang tindih dengan kebisingan
yang bersahutan di dalam tempurung kepala,
ganjil suaranya.

Tubuh pun ikut menggigil dengan
keganjilan-keganjilan nyanyian sepi itu,
bising meski tiada seorang pun
di malam yang heningnya seperti
relung hati yang kedap suara.

Hanya satu ingatan yang tegar malam itu
ialah pohon yang menggugurkan daunnya
karena usia dan badai penghabisan
karena badai tak pernah segan runtuhkan
dinding yang kemarin baru berdiri.

Baca Juga: [PUISI] Cahaya Mata Misterius

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ahmad Rifa'i Yusuf N Photo Writer Ahmad Rifa'i Yusuf N

Puisi itu suara rampak yang punya dunianya sendiri untuk diselami lebih dalam - Mahasiswa. Ig: @ahmadrifaiy9

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya