[PUISI] Kurir-Kurir Surga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mak, mari kita menggelandang
Tak usah hiraukan uang
Tak perlu tanah sebidang dijaga pagi dan petang
Jual saja, jual semua
Biarkan kita berbedak debu
Biarkan kita bermandi peluh
Mak, mari kita menggelandang
Tak perlu lagi berhutang
Tak jua hak orang dijarah hingga perut-perut kering mendendang
Biarlah miskin harta
Biarlah anakmu tak bersekolah
Biarlah kita mengais nasi-nasi sisa di tempat sampah
Kita bukan bukan mereka, Mak
Jalang-jalang surga yang sibuk beribadah
Tuan Puan pemilik hektaran tanah
Kita hanya gelandang nan tak sedap dipandang
Kita hanya rumput liar yang tertindas ketidakadilan
Maka bisulah malam ini, Mak
Kita nikmati saja bata emas dan permata dari kurir-kurir surga
Meski tiada silau hatimu
Meski lelah membujur kaku tubuhmu
Kita tahu neraka sudah lebih dahulu tiba
Tidurlah, Mak
Air matamu sudah kering semua
Di peraduan, di atas tanah merah tak berbatuan
Pulanglah ke hadapan Tuhan
Jakarta, 6 Oktober 2018
Baca Juga: [PUISI] Hibernasi Dewi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.