[PUISI] Ingatan Dua Digit

Melihat dirimu bagai membuka luka lama

Kepakan sayap saling bertaut
Menjadi kandas kala semua beriring
Awal perlip menjauh begitu renggang
Membuka lembar ruam ingatan dua digit

Secercah harap di kala semesta menjingga
Kasihmu raib direnggut termakan selaksa
Mengubah putih jadi abu tebal paripurna
Asa kandas bersama dewasanya diri berbijana

Kasih tak lagi bernaung selayak semestinya
Nestapa meracuni setiap celah luka raga ini
Hangat tak lagi menyapa di tiap sajak diksi ini
Enggan melihat semua diorama terpancar nyata

Yang tampak,terpatri sebuah lautan dersik          
Merangkul harap kala esok dihujani perlip            
KepadaNya tau kapan semesta meriap               
Luka ini tak kunjung mengering dengan baik     

Memutar ingatan berhasil tumbuh dirangkul luka
Beralas lembar menorehkan kata demi kata        
Melepas semua peluh bukan berarti lupa          
Akan tersimpan jauh, sejauh surut melanda

Baca Juga: [PUISI] Ulah Cinta Bernafsu 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Aisyah Wijaya Tanjung Photo Writer Aisyah Wijaya Tanjung

Pelajar yang suka menciptakan puisi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya