[PUISI] Angan-angan dan Logam Mulia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ancaman kadaluarsa kini tak berjarak lagi
Sampai kapan kita berkubang
Dalam ceruk ceruk yang kita gali sendiri
Demi benda berharga yang akhirnya kita buang
Langit berubah perak, berubah emas
Membengkak, penuh dengan angan-angan insan
Bagaimana mungkin partikel hujan mengandung logam mulia
Sedangkan bumi tak lagi mengambil manfaat darinya
Hanya para pilihan yang mampu menembus angkasa
Memecah warna-warna mengkilat menjadi kembali biru
Memuaskan bumi yang sudah lama dahaga
Membasuh laut yang cemar akan kerikil dan debu peradaban
Jiwa yang terang adalah yang bersimpuh
Yang dulu pejabat kini kembali menjadi pengurus
Yang telah menelan cahaya yang telah diunduh
Dari balik genggaman tangan tangan yang telah diutus
Abdi dari diri kini menjadi abdi dari pencipta
Semesta bukanlah perhentian
Semesta adalah persinggahan
Semesta pun tahu jika kita semua semestinya senada
Baca Juga: [PUISI] Cinta di Sepertiga Malam
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.