[PUISI] Malang yang Kian Tergenang

Jutaan ungkapan kekesalan tertuang di linimasa 

Luapan air sudah tak bisa dibendung
Halaman sudah serupa danau dan aku termenung
Jutaan ungkapan kekesalan tertuang di linimasa
Disusul milyaran umpatan dan amarah yang belum sempat menjadi laku demonstrasi

Air sudah di mata kaki kami
Ada yang sebatas pinggang kami
Ada yang merendam lantai dasar kami

Dan, masih terpantau tidak ada manuver yang berarti
Menyalahkan sampah yang terbuang di sungai
Dan, masih terpantau tidak ada manuver yang berarti
Menyalahkan warga yang kurang edukasi
Dan, masih terpantau tidak ada manuver yang berarti
Seakan walikota kami tidak berarti

Sementara dengan semangat tinggi menyapu prostitusi
Tanpa menyadari prioritas dan esensi
Sementara kawan-kawan terjungkal lubang di jalan
Danau-danau baru bermunculan
Menambah daftar nama danau yang yang menghiasi Sawojajar sebagai nama jalan

Baca Juga: [PUISI] Angan-angan dan Logam Mulia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

akhmad alfan Photo Verified Writer akhmad alfan

Patience and preserverence Follow me at IG:@alfanrahadi, Twitter:@alfanrahadi and FB :@alfanrahadi. Kindly read also radioastronot.wordpress.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya