[PUISI] Orang-Orang Buangan

Kusaksikan digdaya

Aku terduduk sendiri menatap kawula berjalan bersisian

Ramai suara kembali mendendangkan balada kenamaan

Kendaraan berimpit dengan klakson memuakkan

Kusaksikan orkestra ibu kota dengan senyum tertahan

Tak ada yang menaruh peduli bahkan sejengkal angan

 

Aku tafakur di tanah lapang menatap bocah-bocah saling mengejar langkah

Bising tawa kembali menuturkan anekdot di sekolah

Bermain layangan di angkasa raya berlimpah

Lantas diadu untuk menunjukkan siapa paling gagah

Lagi-lagi terinjak badanku rebah

 

Aku tersungkur di rindu yang lama terpendam

Mau ke mana lagi arah masih buram

Hanya bisa pilu melirih pada Pemilik Alam

Nafsu kurendam

Harap mengambang

Baca Juga: [PUISI] Antara Puisi dan Puasa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Alanis Kavi Photo Verified Writer Alanis Kavi

move

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya