[PUISI] Memoar Andalas

Kembali menepi

Aku hanya menatap Lematang beralir tenang
Di mana sampan-sampan tertambat di tepi sungai
Anak-anak bermain, menciprat air tanpa muram
Melebur tawa di antara ricuh polemik kehidupan

Seperti Selero hanya diam gagah
Aku tak mengerti betapa ia betah di sana
Meski hanya sendiri ditemani muara-muara
Menyepikan sejenak orang melintas di jalanan Sumatra

Kembali bertemu dengan kebun karet
Betapa barisnya bak angkatan bersenjata
Lebih tak paham meski mereka selalu disayat
Tetap berdiri pada posisi siap gerak

Ketika waktu begitu cepat menikam bak meniup korek api
Hanya kenangan bersisa di atas puing-puing tak berkesudahan
Kembali meretas rindu yang tak pernah tenang untuk diam
Sedang wajah itu tak lantas terlupakan

Baca Juga: [PUISI] Ranting Berbunga

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Alanis Kavi Photo Verified Writer Alanis Kavi

move

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya