[PUISI] Memoar Andalas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku hanya menatap Lematang beralir tenang
Di mana sampan-sampan tertambat di tepi sungai
Anak-anak bermain, menciprat air tanpa muram
Melebur tawa di antara ricuh polemik kehidupan
Seperti Selero hanya diam gagah
Aku tak mengerti betapa ia betah di sana
Meski hanya sendiri ditemani muara-muara
Menyepikan sejenak orang melintas di jalanan Sumatra
Kembali bertemu dengan kebun karet
Betapa barisnya bak angkatan bersenjata
Lebih tak paham meski mereka selalu disayat
Tetap berdiri pada posisi siap gerak
Ketika waktu begitu cepat menikam bak meniup korek api
Hanya kenangan bersisa di atas puing-puing tak berkesudahan
Kembali meretas rindu yang tak pernah tenang untuk diam
Sedang wajah itu tak lantas terlupakan
Baca Juga: [PUISI] Ranting Berbunga
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.