[PUISI] Sebuah Keniscayaan  

Selaksa mimpiku berkelindan menembus mega-mega

Kau boleh berupaya dengan segala hinaan menghunus sanubari
Menyebutku halusinasi
Bahkan punya mimpi yang terlalu tinggi
Untuk apa dielakkan
Untuk apa menafikan
Salak anjing tak patut dipikirkan
Toh selama
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk berjuang
Di sela-sela kehidupan
Masih ada larik-larik cahaya
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk bersyukur
Di sela-sela kenestapaan
Masih ada gurat-gurat bahagia
Napas dan detak jantungku masih mampu untuk bersujud
Di sela-sela lelap dan gelapnya malam
Masih ada doa-doa yang melambung cakrawala
Selaksa mimpiku berkelindan menembus mega-mega
Mengucap salam pada bintang-gemintang
Meninggalkan kau yang lagi-lagi
Menyebutku halusinasi
Bahkan punya mimpi yang terlalu tinggi
Bahkan meski kau berupaya
Kehendak Tuhan penentu segala

Baca Juga: [PUISI] Hanya Aku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Alanis Kavi Photo Verified Writer Alanis Kavi

move

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya