[PUISI] Tunggu Aku di Perhentian Selanjutnya
Entah apakah masih ada temu
Pixabay/pexels
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita sama-sama beranjak dan berbiak
Dari kerucil tanpa orangtua
Menunggu di stasiun seraya bercengkerama
dan mendamba
Akankah ada harap dari nestapa
Tetapi aku tertidur dalam mimpi manis
Menggenggam harapan kosong tanpa kenal juang
Sedang engkau sudah duduk di kereta
Menatap kilas dari balik jendela
Melaju jauh
Berdesis gesekannya
Meninggalkan aku di peron yang hampa
Tanpa
apa-apa
Baca Juga: [PUISI] Menanti Ayah Datang
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All