[PUISI] Distraksi Kontemplasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukankah waktu itu telah kukatakan?
Sebanyak apa aku menipu diri
Membelai perih dengan tampang berseri
Hanya untuk menadah tawanya,
Mengeratkan tali samar yang tak berupa
Aku pernah mengirim puisi rindu
Atau lagu hati bernuansa syahdu
Dan unggahan yang berpola rapuh
Semakin kubuka kenangan lalu,
Semakin sesak pilu membelenggu
Harusnya aku bisa merefleksi
Harusnya sanggup berkontemplasi
Namun cerita tentang gelak tawanya
Memunculkan getar entah bagaimana
Tolong, maafkan aku atas bait serupa
Tentang suatu nama yang sama
Dan kisah romansa melankolia
Terima kasih telah mencoba
Menemaniku melipur lara
Baca Juga: [PUISI] Puisi Tidak Pernah Cukup
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.