[PUISI] Detik yang Tak Berulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua telah usai
Detik-detik waktu telah terhenti
Tergantikan sesal yang tak berujung
Riak-riak perandaian kini bermunculan
Menjadikan mimpi sebatas angan tak tergapai
Lantas, kamu menjerit tak percaya
Aku ingin kembali
Sayang, terlambat tuk diingini
Sehari saja, bolehkah?
Sekali lagi sayang, permohonan tak lagi bisa dikabulkan
Jika kamu percaya kemustahilan
Maka, sekarang adalah mustahil yang mutlak; tak terbantahkan
Mestinya, sekarang kamu sudah paham
Lantas, bersiap untuk sebuah penentuan;
peradilan yang tak lagi mampu kamu manipulasi
Baca Juga: [PUISI] Berteduhlah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.