[PUISI] Detik yang Tak Berulang

Sekarang, detik-detik waktu telah terhenti

Semua telah usai
Detik-detik waktu telah terhenti
Tergantikan sesal yang tak berujung

Riak-riak perandaian kini bermunculan
Menjadikan mimpi sebatas angan tak tergapai
Lantas, kamu menjerit tak percaya

Aku ingin kembali
Sayang, terlambat tuk diingini
Sehari saja, bolehkah?
Sekali lagi sayang, permohonan tak lagi bisa dikabulkan

Jika kamu percaya kemustahilan
Maka, sekarang adalah mustahil yang mutlak; tak terbantahkan
Mestinya, sekarang kamu sudah paham
Lantas, bersiap untuk sebuah penentuan;
peradilan yang tak lagi mampu kamu manipulasi

Baca Juga: [PUISI] Berteduhlah

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Allamandawi Photo Verified Writer Allamandawi

Mohon maaf jika ada kekeliruan informasi. Artikel lainnya dari saya dapat dilihat di www.allamandawi.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya