[PUISI] Tanpa Suara

Nanti kuganti masaku yang habis dengan luka

Entahlah, aku masih percaya dengan bicara tanpa kata
Dalam diam atau birunya lebam
Dada dihunjam dan sisa bekas hantam
Hangatnya rangkulan atau langit yang muram; tersudut di ujung kelu bahasa tanpa suara

Tanpa asa; tanpa cinta; tanpa rasa
Dan aku terdampar dalam kondisi mati rasa
Dengan duka; guguran bahagia; secuil senja yang masih tersisa
Dalam kelam bibir berkata-kata tanpa gerak; tanpa suara

Kau mungkin berkata bahwa esok akan cerah
Akan indah, atau kata-kata lain yang diupayakan untuk menyemangati aku yang patah
Aku yang lelah, adalah sisa dari harapan-harapan mereka yang kini meninggalkan jejak
Membiarkanku seperti langit yang terus berarak

Aku tak mungkin berkata seandainya jika itu hanya menambah darahku mengucur semakin deras saja
Andai-andai hanya milik orang yang tak mampu kembali berdiri
Sedangkan aku; aku akan berdiam diri menikmati luka dari tusukan pisauku sendiri
Nanti aku akan kembali; berdiri, menghadapi dan membayar masaku yang habis untuk duka tak begitu berarti; saat ini

Baca Juga: [PUISI] Sunyi dalam Malam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Meld Awan Photo Verified Writer Meld Awan

Times is about value

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya