[PUISI] Luapan Cinta Setinggi Semeru

Tenanglah, gugup yang kau lihat bukanlah ragu

Untukmu yang telah singgah memantik rindu...

Memandang senja hingga fajar tiba

Luapan cinta kian membara

Menderu tak kenal waktu

Mendepak tak kenal ombak

 

Untukmu yang telah singgah memantik rindu...

Adakah secercah harap merekah?

Memandang gelepar sayap kata di antara kita

Disusun menurut abjad yang katanya setia

 

Untukmu yang telah singgah memantik rindu...

Akankah diri ini bertahta,

di relung sukma yang gempita?

Memecah teka-teki seluas samudra

Menjawab seribu tanya yang tak jua mereda

 

Untukmu yang telah singgah memantik rindu...

Aku tak mampu menyederhanakan maksud

Menyimpulkan waktu yang di dalamnya kita bertemu

Namun, sewajarnya rasa...

Jika sendirian, ia akan tumbuh dan gugur dengan sendirinya

 

Untukmu yang telah singgah memantik rindu...

Adakah engkau memaknai gerutu senduku?

Melahirkan kepekatan dalam batinmu

Gugup yang kau lihat, bukanlah karena ragu

Aku sedang menahan luapan api cinta setinggi Semeru

Baca Juga: [PUISI] Getir Kehidupan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Andini Putri Photo Writer Andini Putri

~do something, for the things you really like :) Ig : @andini.sirius Contact me : diniputri2997@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya