[PUISI] Luapan Cinta Setinggi Semeru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untukmu yang telah singgah memantik rindu...
Memandang senja hingga fajar tiba
Luapan cinta kian membara
Menderu tak kenal waktu
Mendepak tak kenal ombak
Untukmu yang telah singgah memantik rindu...
Adakah secercah harap merekah?
Memandang gelepar sayap kata di antara kita
Disusun menurut abjad yang katanya setia
Untukmu yang telah singgah memantik rindu...
Akankah diri ini bertahta,
di relung sukma yang gempita?
Memecah teka-teki seluas samudra
Menjawab seribu tanya yang tak jua mereda
Untukmu yang telah singgah memantik rindu...
Aku tak mampu menyederhanakan maksud
Menyimpulkan waktu yang di dalamnya kita bertemu
Namun, sewajarnya rasa...
Jika sendirian, ia akan tumbuh dan gugur dengan sendirinya
Untukmu yang telah singgah memantik rindu...
Adakah engkau memaknai gerutu senduku?
Melahirkan kepekatan dalam batinmu
Gugup yang kau lihat, bukanlah karena ragu
Aku sedang menahan luapan api cinta setinggi Semeru
Baca Juga: [PUISI] Getir Kehidupan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.