[Puisi] Pupus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengeja aksara terasa pudar
Sirna sebab samar
Dan aku?
Hening bergeming penuh lejar
Sayup meredup tiada binar
Tak ada langkah
Tak ada lagi cerita indah
Durjana merobek hati!
Durjana merajam ilusi!
Saat harap tak bisa lagi kugarap
Saat rindu masih berbuntu
Saat itu, elegi menghujam pagi
Tidak!
Tidak hanya pagi
Siang malam pun terasa kelam
Kau bilang...
Aku adalah masa depanmu,
yang kau ikhtiarkan dengan bergulirnya waktu
Tapi...
Kau musnahkan mata rantai anganku
Menenggelamkan rasa
Menelan jutaan asa
Bodohnya kau terlena oleh segala tipu
Menghabiskan waktu bersama wanita gelapmu
Apa itu yang kau gadang-gadang sebagai cinta suci menyatu?
Kau bilang...
Kita akan segera bertemu
Di kota yang sama
Di kolong langit yang sama
Di penghujung senja yang sama
Tapi apa?
Hingga senja pulang, kau pun tak pernah ada
Sudahlah...
Janur kuning yang gagah melengkung, tiada bisa kuelak
Bahwa kita...
Bukan lagi sepasang sayap yang bersamaan untuk dikepak
Baca Juga: [PUISI] Sepenggal Buah Pikiran
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.