[PUISI] Perempuan di Bawah Remang Rembulan

Teruntuk perempuan yang hatinya temaram

Saksi angin malam mendesau, Jiwaku nanar meracau.

Di bawah temaram rembulan, Segelas risau menjadi teman.

Sepiring cua yang kian mengiris dengan parau, Kulahap bersama dawai malam.

Bersama rembulan yang timbul tenggelam dibalik awan hitam, Senandung lirih jiwa kunyanyikan.

Biar mereka tahu, Aku si perempuan cendala.

Syahdu nyanyian lirih jiwa yang perih, Semakin malam terbuai dalam dekapan muara emosi.

Saksi malam yang kian sunyi, Kutuang diksi pada sepenggal puisi.

Ini aku si perempuan di bawah temaram rembulan.

Nestapa tiada henti mengutuki hidupnya.

Saksi setiap malam, meretas tangis dibalik sukma yang kian merapuh.

Baca Juga: [Puisi] Serupa Jebakan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Anesa Dewi Photo Writer Anesa Dewi

Wama Indallahi Khair

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya