[PUISI] Kopi Tercemar

Bibir yang terbiasa dengan dusta

Kopi hitam itu
Tak sepekat dahulu
Tak semanis anganku
Tak lagi sedap kala senja mendekat

Bagai kopi tercemar
Kau telah menghancurkan kepercayaan
Keyakinan yang kusematkan
Mendadak pudar

Tak berbekas
Kau tak lagi kunanti
Kau tercemar oleh ucapanmu sendiri
Kebohongan yang tak berhenti

Menggerus yakinku padamu
Bisakah kau berhenti mengarang cerita?
Bukankah kejujuran jauh lebih manis?
Bak kopi hitam yang kuteguk kala senja habis

Dahulu kau sefavorit itu
Kini aku berat untuk begitu
Kau telah tercemar oleh ucapmu

Belajarlah terlebih dahulu,
Memperbaiki bibirmu yang mulai terbiasa dengan dusta

Baca Juga: [CERPEN] Tolong, Izinkan Aku Terbang

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Annisa Widi Photo Verified Writer Annisa Widi

Bachelor Degree of Psychology. Penyuka buku, mawar peach, matcha, dan kopi susu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya