[PUISI] Sastra yang Mati Ditelan Sunyi

Kau sastra yang mati ditelan sunyi, namun riuh di kepalaku

Pandangan pertamaku atasmu
Yang sedari dulu menunggu temu
Hingga rasa bertumbuh dari yang semula semu

Kau adalah sastra yang mati ditelan sunyi
Sebuah kepastian yang coba kuingkari
Mengingkari jeritan hati di kala sepi

Kau menjadi melodi yang selalu kunikmati
Mengiringi setiap sisi gelap nadi
 

Bagiku kau adalah sastra di setiap denyut temu
Sesingkat mata berkedip tak pernah jemu

Melawan waktu bagai rindu yang tak sudah
Sebuah rindu yang tak pernah berubah

Rindu yang kian membuncah
Rindu yang enggan sudah

Atasmu yang abadi dalam melodi
Untukmu yang kekal dalam memori
Sungguh kau tak terganti

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Annisa Widi Photo Verified Writer Annisa Widi

Bachelor Degree of Psychology. Penyuka buku, mawar peach, matcha, dan kopi susu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya