[PUISI] Jeritan Suara Waktu, Puisi Kesakitan

Menemukanmu, adalah tantangan dan pengertian kepada waktu bahwa hadir adalah lebih berarti daripada sekedar getir

 

Perkenalkan.

Aku adalah aksara dari segala nada-nada sumbang.

Meringkih mesra.

Merambati rimbun endap nya jiwa.

Kapan lagi, kau ajari meringkus rasa?

Yang sekian kau rusak sudah segala.

Aku hina!

Tumpah ruah!

Menggali asa tak kunjung bersuara.

Tunggu saja!

Aku kembali! Aku kembali!

Tunggu saja!

Aku merindu senyum yang jauh bak rembulan.

Kau yang merangkulnya dalam lesung pipit yang kau sendiri miliki...

Membebani mata hanya dengan memandangnya.

Bagaimana bisa kelopakku terpejam dan menganga ketika tak kudapati senyum itu darimu?

Kau...

Ibarat bola kertas dalam lampu kamar tidur,

Aku takkan mampu berbalik dan menemukanmu dalam kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Hanya aku sendiri yang terbenam dalam purnama aksara.

Senja tak kudapati hingga pukul tujuh.

Sedang kau, adalah satu-satunya yang hanya ingin kutuju?

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Aristide Keanno A Photo Writer Aristide Keanno A

terlahir tanpa nama hanya merasakan kesejukan seperti ketika berda di puncak ketinggian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya