[CERPEN] Perihal Nujum

Ingin mengetahui hal yang belum terjadi

Di sebuah desa terpencil yang terletak di lereng gunung, terdapat seorang perempuan tua yang dikenal sebagai Nenek Sarinah. Nenek Sarinah memiliki kemampuan yang unik, yaitu kemampuan nujum. Selama bertahun-tahun, ia telah membantu penduduk desa dengan memprediksi masa depan mereka dan memberikan nasihat yang berharga.

Di antara penduduk desa, ada seorang pemuda bernama Budi. Ia adalah seorang petani muda yang memiliki impian besar untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Suatu hari, Budi mendengar kabar tentang kemampuan nujum Nenek Sarinah dan memutuskan untuk mencari nasihat dari nenek itu.

Budi pergi ke rumah Nenek Sarinah yang terletak di pinggir desa. Ketika ia tiba di sana, Nenek Sarinah sudah menantinya dengan senyum hangat di wajahnya.

"Salam, Budi. Aku tahu kau datang mencari jawaban untuk masa depanmu," kata Nenek Sarinah dengan suara lembut.

Budi tercengang mendengar kata-kata itu. Bagaimana mungkin Nenek Sarinah sudah mengetahui maksud kedatangannya? Ia pun menyerahkan diri dan meminta nasihat.

"Nenek, saya ingin tahu apakah saya akan sukses dalam mencapai impian saya menjadi seorang pengusaha?" tanya Budi dengan harap-harap cemas.

Nenek Sarinah tersenyum dan mengangguk. "Budi, masa depanmu adalah hasil dari tindakan dan kerja kerasmu sendiri. Nujum hanya memberi petunjuk dan memperlihatkan jalur yang mungkin kamu pilih, tapi nasibmu tergantung pada pilihan yang kamu buat dan usahamu sendiri."

Budi merasa sedikit kecewa dengan jawaban itu. Ia berharap mendapatkan jawaban pasti tentang keberhasilannya. Namun, ia sadar bahwa kehidupan tidak selalu bisa diprediksi dengan pasti.

Nenek Sarinah melanjutkan, "Budi, jangan takut untuk bermimpi dan berjuang untuk impianmu. Tetapi ingatlah, kesuksesan tidak datang dengan sendirinya. Kamu harus bekerja keras, berpikir cerdas, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencapainya."

Budi mengangguk paham. Ia menyadari bahwa nujum Nenek Sarinah hanya memberi petunjuk, dan masa depannya masih tergantung pada usaha dan keputusan yang ia ambil.

Setelah mendengar nasihat bijak Nenek Sarinah, Budi kembali ke desa dengan semangat baru. Ia mengetahui bahwa takdirnya masih bisa dipengaruhi oleh tindakan dan usahanya sendiri. Budi berkomitmen untuk bekerja keras, belajar, dan menjalani hidup dengan penuh semangat.

Budi terus bekerja keras dan tidak pernah kehilangan semangat. Ia belajar dari pengalaman dan terus mencari peluang baru untuk mengembangkan dirinya sebagai seorang pengusaha. Setiap kali ia menghadapi kesulitan, ia mengingat kata-kata bijak Nenek Sarinah dan menggunakan nasihat itu sebagai pendorong.

Suatu hari, Budi mendapat kesempatan untuk bertemu dengan seorang pengusaha sukses yang datang ke desa mereka. Ia memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta nasihat dan berbagi impian serta rencananya. Pengusaha tersebut terkesan dengan semangat dan dedikasi Budi.

"Pemuda, kesuksesan itu tidak datang secara instan. Kamu harus memiliki visi yang kuat, perencanaan yang matang, dan ketekunan yang tak tergoyahkan," kata pengusaha itu kepada Budi.

Budi mencerna setiap kata dengan seksama. Ia tahu bahwa untuk mencapai impian besar, ia perlu memiliki fondasi yang kuat dan kemauan yang gigih. Dukungan dan nasihat dari Nenek Sarinah serta pengusaha sukses itu memberikan inspirasi dan motivasi yang tak ternilai bagi Budi.

Bersama dengan niat yang teguh, Budi mulai mengambil langkah-langkah lebih besar dalam meraih impian sebagai seorang pengusaha. Ia mencari peluang investasi, mengembangkan jaringan bisnis, dan belajar tentang strategi pemasaran yang efektif. Meskipun ada kegagalan dan rintangan di sepanjang jalan, Budi tidak menyerah. Ia melihat setiap kegagalan sebagai pelajaran berharga untuk tumbuh dan berkembang.

Beberapa tahun berlalu, usaha Budi mulai menunjukkan hasil. Ia berhasil membangun bisnis yang sukses dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa mereka. Keberhasilan Budi tidak hanya berasal dari kemampuan nujum Nenek Sarinah, tetapi juga dari kerja keras, ketekunan, dan tekad yang tak tergoyahkan.

Suatu hari, Budi mengunjungi Nenek Sarinah lagi. Kali ini, ia datang dengan senyuman yang lebar di wajahnya.

"Nenek Sarinah, saya ingin berterima kasih atas semua nasihat dan dukunganmu. Tanpa bimbinganmu, saya tidak akan mencapai kesuksesan ini," kata Budi dengan penuh rasa syukur.

Nenek Sarinah tersenyum bangga melihat perubahan yang terjadi pada Budi. Ia menepuk pundak Budi dengan penuh kehangatan.

"Kamu adalah bukti nyata bahwa takdir bukanlah hal yang sudah ditentukan. Kamu telah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, kamu dapat mencapai apa pun yang kamu impikan," ucap Nenek Sarinah dengan penuh kebanggaan.

Baca Juga: [CERPEN] Pesta dengan Para Hantu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mulya Photo Writer Mulya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya