[PUISI] Menjawil Hatimu

Kutiupkan doa-doa saat gulita meruap di angkasa

Pada setiap anasir gulita yang meruap di angkasa,
Ada rasa yang disembunyikan;
Diucapkan khidmat;
Lamat-lamat;

Namamu,
Dibuhulkan dalam doa-doa,
Bukan dengan panah Arjuna;
Apalagi Ekalaya,
Ia melesat;
Naik ke pangkuan-Nya,
Sebab doa-doa yang berundak ke atas;


Tersusun keyakinan sebagaimana doa Ayub saat-saat mengiba

Doa-doa yang panjang itu,
Adalah pergaulan cinta pada degilnya waktu yang rahasia;
Doa-doa itu,
Sebagaimana daya bertahan Ayub merapalkan doa-doa;
Demi cinta-Nya;
Sebagaimana prasyarat meraih hatimu, Adinda

Baca Juga: [PUISI] Membacamu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Hasib Photo Writer Hasib

Sulung kelahiran Kota Tangerang ketika mozaik reformasi sedang terus disusun, pada penguhujung '96. Berharap deret-deret tulisan memperpanjang usia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya