[PUISI] Bulan di Pelupuk Matamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saban malam aku terjaga
Mengharap bulan kembali cerah di pelupuk matamu
Bukan oase fatamorgana dari bulir-bulir peluhmu
Yang menyuburkan kaktus pada pucuk nadiku
Tatkala nyanyian jangkrik semakin merajalela
Suaramu menjelma angin berhembus yang tak lagi dapat kuhirup
Dalam balutan kemeja putih yang kau tinggalkan
Aku merengkuh satu-satunya jejakmu yang belum binasa
Tatkala siulan burung membangunkan sang surya
Duri-duri meluruh, hanyut dalam sungai darah di tubuhku
Aku merelakan malam panjang tanpa rembulan
Dan menunggu hingga kelopak semi mengecup helai rambutku
Baca Juga: [PUISI] Pengagum Jarak
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.