[PUISI] Beda Iman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkah yang ia ambil begitu mantap
Tidak seperti aku yang masih dihantui banyak keraguan
Satu rasa beda keyakinan
dan hal-hal yang perlahan perlu dikompromikan
Caranya berbicara, menundukkan pandangan
Pada akhirnya membuatku berhenti sesaat hanya tuk mengagumi
Jiwaku seolah terpanggil ketika namanya kueja dalam diam
Aku tahu, bukan kapasitasku untuk mengusik keyakinannya
Tapi tetap saja, aku merasa lemah ketika sudah duduk berhadapan
Sebab ia datang menawarkan sebuah bentuk kenyamanan
Meski sedari awal aku tahu semuanya akan menjadi agak menantang
Namun aku tak akan pernah berusaha membohongi diri
Cintaku padanya cukup, kasih sayang darinya pun layak diperjuangkan
Baca Juga: [PUISI] Iman Itu Masih Bersangga
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.