[PUISI] Budak Harapan

Kembali aku menyusuri setapak dengan gamang

Mesiu mengalah sementara waktu
Tatkala riuh mengitari poros sejarah
Zaman sekali lagi membisu
Tak bergeming serupa lontaran anak panah

Trotoar jalan diliputi haru biru
Era kudeta belum lagi sirna
Kesempatan kedua bagi keadilan sekali lagi telah membatu
Dunia dalam layar kaca tak ubahnya rongsokan pelana

Sekejap bejibun harapan memenuhi kios emperan
Kerangkeng besi tiada beroleh kesempatan
Peluang hanya bagi mereka yang sempat

Sekali pun, tak beranjak dari timangan kapitalis
Hamparan data terbentang layaknya gerigi besi
Budak harapan pun berkisah
Tentang mimpi ibukota baru

Pengharapan dan masa depan
Sekolah dan anak jalanan
Pengangguran dan sepaket kedigdayaan yang redup
Tak tersentuh, tergolek dimakan waktu

Baca Juga: [PUISI] Para Pekerja Lepas 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Bintan Rah Photo Verified Writer Bintan Rah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya