[PUISI] Ia yang Tak Pernah Diingat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ia adalah seorang pengingat
Namun, tak pernah sekalipun diingat
Oleh mereka yang dirasa begitu dekat
Namun, ternyata dibatasi oleh sekat yang tak terlihat
Ia menutupi perasaannya yang tulus
Dengan memberikan senyuman terus-menerus
Namun, ketika ia sendirian
Ia kembali merasakan sepi di dalam relung hatinya
Apakah salah mengharapkan hal yang sama?
Dari mereka, orang-orang yang ia rasa begitu dekat
Ia tak hanya ingin mengingat, tetapi juga ingin diingat
Lalu, mendapatkan ucapan selamat di setiap momen-momen spesialnya
Sudahlah, ia menyerah
Ia memilih untuk lupakan saja perihal mereka
Yang sekalipun tak pernah mengingat apa pun tentang dirinya
Bahkan, dianggap tak pernah ada
Ia lepaskan segala harapan
Yang mustahil untuk ia dapatkan
Dari mereka yang memang tak pernah memikirkannya
Seperti ia selalu memikirkan mereka
Ia sadar bahwa mengingat dan mencintai dirinya
Adalah hal terpenting baginya
Tak perlu mengharapkan orang lain lagi
Yang sering kali hanya ingin menerima tanpa mau memberikan hal yang sama
Bukannya egois, namun, ini terasa tak adil saja
Hal yang berat sebelah, pada akhirnya akan tumbang dan jatuh
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling memberi dan menerima
Karena yang sebenarnya diperlukan adalah keseimbangan yang nyata
Baca Juga: [PUISI] Saga Asmara Kita
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.