[PUISI] Sang Primadona Malam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam telah tiba
Udara dingin menusuk hingga ke tulang
Jangkrik bernyanyi saling bersahutan di kegelapan malam
Angin malam bertiup pelan, membuat dedaunan bergoyang dan berguguran
Mataku terpaku pada sang primadona malam
Sang bulan yang bersinar terangi gelapnya malam
Pada wujudnya yang sempurna, bulan purnama
Memancarkan sinar putih keperakan yang memesona
Aku pun terpikat pada sinar lembutnya
Awan gelap nan hitam bergerak perlahan tertiup angin
Menutupi sejenak sang bulan purnama
Dan, tak lama kemudian, ia pun kembali bersinar dengan wujud sempurnanya
Bukankah diriku seperti bulan?
Yang kan melewati banyak fase di dalam kehidupan
Tuk akhirnya bisa menjadi diriku yang paling sempurna sebagai manusia
Layaknya bulan sabit yang kan kembali menjadi purnama
Aku belajar dari sang bulan
Yang menjadi dirinya sendiri
Dan tampil dengan keindahan dan keistimewaannya di gelapnya malam
Aku pun harus seperti itu, menjadi diriku sendiri dan bersinar dengan caraku
Baca Juga: [PUISI] Puisi Tidak Pernah Cukup
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.