[PUISI] Lentera Mimpi

Aku merintih tertatih tanpa kutahu gejolak anganku

Aku merangkak menyusuri lentera-lentera kecil di depanku

Berharap kutemukan titik temu yang bisa segera menenangkanku

Bukan perihal materi, tapi tentang rasa takut yang kumohon lekas pergi

Bukan juga ucapan selamat, tapi tentang bukti bahwa aku masih kuat

 

Aku merintih tertatih tanpa kutahu gejolak anganku

Mencari sebuah solusi, agar semua berakhir dengan pasti

Tatkala aku telah menjadi penikmat luka dan lara

Sekalipun semesta tega membiarkanku merasakan kejamnya derita

 

Mengapa ia bisa?

Mengapa aku masih bersimpuh di antara kegelapan tanpa cahaya?

Kuharap, secercah cahaya segera singgah untuk membangkitkanku

Lalu, menggerakkan langkah menuju arah yang harus kutuju

 

Meski semua pelik terkesan begitu mengusik

Namun, aku tak ingin semua berakhir penuh dramatik

Aku akan tetap berusaha memberikan yang terbaik

Sampai nanti, semesta datang berbisik dan menghadiahkan kado paling asyik

Baca Juga: [PUISI] Puisi Tidak Pernah Cukup

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Moch Abdul Aziz Photo Verified Writer Moch Abdul Aziz

Moch Abdul Aziz, kelahiran 18 September di Bojonegoro, Jawa Timur. Founder Komunitas Ufuk Literasi, dan Owner Galeri Event yang juga aktif sebagai mahasiswa Matematika Semester Empat di Universitas Negeri Semarang. Pemilik akun instagram @catatanbungsu ini telah menulis lebih dari 20 antologi dan 4 karya solo yang sedang dalam proses penerbitan. Karya lainnya bisa dicek di wattpad, Channel Youtube, dan TikTok dengan username yang sama yaitu : @catatanbungsu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya