[PUISI] Wangi Kematian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wangi kematian itu makin menyeruak, mendongak kepala yang mulai sesak
Altar pun disiapkan untuk menyambut pasangan abadi
Kanan kiri altar terhias warna merah
Merah menyala darah yang segar
Wewangian amis hilir mudik masuk dalam penghidu para tamu
Putihnya Kamboja membuat semua semakin indah
Wanginya bertabrakan dengan amis darah
Memuakan dan membuat para tamu ingin muntah
Musik-musik kematian dimainkan syahdu menyayat hati siapa saja yang mendengarnya
Do re mi fa so la si do
Mengalir menidurkan semua
Lelap terbenam dalam-dalam
Itulah wangi kematian
Wangi yang kian hari kian tercium
Wangi yang tak pernah disadari
Wangi yang menakutkan sekaligus dirindukan
Kau akan mati!
Baca Juga: [PUISI] Singkat Akal
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.