[PUISI] Bunuhlah Aku, Nak!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih kau anggap apa aku, Nak?
Yang dengan senang hati kupinjamkan kedua tanganku untuk menjadi sayapmu,
Agar kau menukik di nirwana menjadi bintang nan terang,
Tak pelak pula kau cabik lengan hingga terburai.
Masihkah aku hanya angin bagimu, Nak?
Sedang peluh darah pun telah kukikis dari tubuh,
Pun dengan jari yang mengelupas masih bersujud meminta kebahagiaanmu,
Pun dengan timpang aku mewujudkan asamu.
Tak berhargakah aku bagimu, Nak?
Meregang nyawa untuk buatmu melihat dunia,
Pun dengan senang hati kau tancapkan paku-paku di tubuhku dengan sikapmu,
Pun dengan lancang lidahmu menyayat batinku.
Masih kurangkah, Nak?
Sebelum mata ini memejam perih,
Sebelum maut membakar nyawa.
Izinkan angin membuka memori hangat kita,
Izinkan debu sayangku menyelusup di pori-pori hatimu,
Izinkan pena cinta mengukir namaku di telapak tanganmu.
Jika itu semua masih kurang.
Bunuhlah aku, Nak!
Singkawang, 16 Agustus 2019
Baca Juga: [PUISI] Jika Itu Kamu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.