[PUISI] Malaikat yang Terbuang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bunda...
Balutan selimut biru itu tak mampu menghalau dinginnya duniaku
Aku merindu akan hangat dekapmu
Air mata kian menganak sungai
Diri ini berbisik pada dinding tuli
Bagaimana rupa jelitamu?
Ayah...
Aku ingin melukis indahnya tawamu
Aku ingin berbagi kisah peliknya takdir
Ingin rasanya aku memaki pada ketidakadilan
Yang memperuncing jarak di antara kita
Kenapa Bunda pergi?
Kenapa Ayah tak perduli?
Terlalu tinggikah anganku mereguk kasih?
Impianku sederhana, Ayah, Bunda
Ingin memeluk raga tuamu
Ingin menangis akan hadirmu
Ingin mencium harum surgamu
Ingin mengenal duka dan bahagia dalam rangkulanmu
Tapi kenapa?
Kau tinggalkan aku beratapkan langit
Kau tinggalkan aku pada sesak tak bertepi
Kau hibahkan aku pada malaikat tak bersayap lainnya
Kau lemparkan tanggung jawabmu pada mereka
Ayah, Bunda...
Aku ingin bersua
Aku ingin keluarga bahagia
Aku ingin kita bersama-sama
Dari aku malaikat kecilmu.
Baca Juga: [PUISI] Di Bawah Urat Nadi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.