[PUISI] Temu Rindu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bias senja memaku pandangan nan sayu,
Sendu meluruh hingga bibirku kelu
Berdentam-dentam dengan harap yang kian mengabu,
Aku tersedu-sedu masih mengeja rindu.
Kelam malam masih berembuk dengan ambisi,
Sedang anganku kembali beranjak pergi,
Berlari-lari kian memberi jarak,
Terjengkang hingga membuatku merangkak untuk mengukur orbit rindu.
Embun masih dengan senang hati menabuh resah,
Jiwa gersang pun semakin bertumpuk-tumpuk,
Melarat hingga membuatku sekarat,
Buatku tak sanggup untuk menabung rindu.
Hingga langit terang benderang,
Bayang-bayang pun menjadi nyata.
Tak lagi samar di ujung pelupuk mata,
Senyum itu, yang membuatku berlari menghidu aroma canda tawa
Temu, kita beradu temu.
Rinduku, tak lagi bernama pilu
Singkawang, 15 Agustus 2019
Baca Juga: [PUISI] Seperti Itulah yang Terdamba
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.