[PUISI] September di Awal Tahun

Ia sangat mengharapkan September di awal tahun

Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya dengan sangat kasar.

Matanya yang mulai berkaca,

Bibir yang tak mampu mengucap kata,

Kesakitannya sangat terlihat sekali.

 

Kesakitan yang tak mampu dijelaskan dengan kata,

Juga kesakitan yang tak perlu peluk untuk menghangatkannya.

Karna pikirnya,

Peluk terlalu  mustahil untuk didapatnya.

 

Hanya meminta mendengar suaranya,

atau hanya sekedar bertukar pesan.

Sesederhana dan segampang itu,

Namun sangat sulit baginya.

 

Ia meminta,

Untuk mengembalikan bulan september-nya,

Bulan september yang tak sempurna miliknya.

 

Karna ada jiwa yang bersamanya ketika september,

dan jiwa itu,

Sangat dirindukannya di awal tahun. 

 

Ia sangat mengharapkan September di awal tahun.

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

/Aled/ Photo Writer /Aled/

Ceritaku juga punya cerita.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya