[PUISI] Pedih Membisik

Puisi ini merupakan ungkapan hati dari seorang sahabat yang lama terpendam.

Kata-kata manismu menyejukkan jiwa

Lugu-lugu brengsek nyatanya

 

Bermuram durja saja kerjaannya

Jilat ludah sendiri jadinya

 

Mendengar pun pakai mata

Melihat jua pakai telinga

 

Pantas saja bisa diterka

Bertabuh benih kebencian dimana-mana

 

Hei, kalian yang tak berdosa

Ingat-ingatlah dunia ini fana

 

Bagai padang luas nan mempesona

Namun, hati-hati dalam berkata

 

Lidah lebih tajam dan membara

Salah tingkah dapat hadiah neraka

 

Yang menentukan Sang Maha Kuasa

Manusia hanya menerima nasib belaka

 

Bertutur kata harus waspada

Hati yang  remuk susah tuk bersuka

 

Sangat susah tuk mendapatkan bahagia

Jika sering membuat lubang dan luka

 

Waktu berputar dengan rela

Tuk menjawab setiap asa resah dalam raga

 

Dalam renungan, D.A.H

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Devina Andiyani Hidayat Photo Writer Devina Andiyani Hidayat

Tersenyumlah Bisa saja dari raut wajah yang indah Terlukiskan berkat yang berkah Mengalir dari-Nya karunia mulia yang tercurah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya