[PUISI] Nona Pagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dia memeluk getir dengan tangan yang gemetar
Lalu mendekap angin yang semilir
Rupanya, ia telah kehilangan sang fajar
Bukan karena tak pernah berkabar
Melainkan sang fajar memilih bercumbu pada mawar
Kalau sudah begitu, nona pagi mau apa?
Merengek agar mendapatkan
cintanya pun tidak bisa
Tidur di atas brankar
Menjadi pilihan terakhir
Tanpa sang fajar
Tanpa kecupan manis di bibir
kisahnya berakhir
Baca Juga: [PUISI] Sebagian Cerita
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.