[PUISI] Sulung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lihatlah bahunya
Banyak sekali yang ia bawa
Mengapa dipaksakan?
Mengapa pula sendirian?
Lihatlah gurat matanya
Habis sinar di sana
Sudah berapa lama?
Apa baik-baik saja?
Meraung lagi
Menangis lagi
Damaikan diri sendiri
Tentu perihal biasa
Lepaskan
Mengapa bertahan?
Apa takdir tuhan?
Atau bukan pilihan?
Lihatlah dia
Keras sekali jiwanya
Rapuh pula hatinya
Lihatlah dia
Mimpi besar ayah bunda
Si sulung keluarga
Baca Juga: [PUISI] Kisah Tanpa Pendengar
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.