[PUISI] Kau Pamit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rinduku tak tersampaikan
Ternyata sudah ada yang menahan
Di antara senja kucoba mengikhlaskan
Namun hati berontak tak karuan
Di balik senyummu kau menyapa
Bertanda untuk pamit, tak lagi ada
Sahutanku hanya tertawa
Karena kuanggap kau hanya bercanda
Sekejap kau mengulang pernyataan
Bahwa kita tak bisa lagi dipersatukan
Melalui hati dan pikiran
Sebab kita sudah tak lagi sejalan
Dan kau memutuskan untuk meninggalkan
Bait-bait puisi ku menghitam pekat
Alunan puisi ku yang terlalu terikat
Menandakan ada kau di dalamnya pekat
Begitu sangat menjerat
Namun dengan gampangnya sekarang kau menyekat
Dengan gunting potong yang laknat
Lantas sopankah kau mengenalkan dia padaku secepat itu?
Baca Juga: [PUISI] Sore Itu Hujan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.