[PUISI] Sahabat yang Tersekat

Apa dayaku yang hanya kamu anggap sebagai sahabat

Dia seseorang yang menjabat tanganmu erat
Buatmu terpikat
Lalu kau terjerat
Akhirnya jarak kita tersekat

Dia seseorang yang membelai rambutmu lembut
Serta-merta kamu terkejut
Mengucap rasa sayang sejumput
Entah itu akan tetap berlanjut

Dia seseorang yang penuh dengan gerangan
Membual khalayaknya pangeran
Mengucap kata kasmaran
Akhirnya meninggalkan

Kamu kembali padaku
Menangis dalam ringkih pilu
Memberi semangat dalam warna tabu
Padahal aku rindu; bersamamu selalu

Seperti dulu
Menikmati hari berdua
Kesenduan pun tak ada
Kebahagiaan menyelimuti kita selamanya.

Baca Juga: [PUISI] Sepenggal Awal Baru

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dinner febriantoko Photo Verified Writer Dinner febriantoko

Menulis karena menganggur Talk me on ig : dnrfbri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya