[PUISI] Puisi Tidak Pernah Cukup

Dan wajahmu yang sulit kulukis dalam bait-bait

Puisi tidak pernah cukup menggambarkan apa yang bergejolak di dada
Ketika jatuh cinta menjadi sebegitu mudahnya
Pada sore sehabis hujan dan senyum kecil tanpa maksud

Rindu tidak mati dalam sepuluh hari
Hanya menjadi-jadi
Dan wajahmu yang sulit kulukis dalam bait-bait
Tentang cinta yang telah lama tak hinggap di tubuh yang sepi
Dan kesendirian yang lelah

Ya, aku tahu

Kau akan menjadi kesekian yang tak mungkin membaca sajak-sajak ini, sebagaimana yang telah lalu
Namun, aku ingin menuliskanmu
Sampai meneteskan air mata rindu yang tak berujung
Cinta sekali lagi merasukiku

Tak ada lagu yang sanggup singkirkan
Tak ada puisi yang sanggup singkirkan
Hanya pertemuan
Yang sekejap
Yang tidak menumbuhkan apa-apa
Selain cinta yang lebih hening dari seluruh kebisuan

Dan aku menginginkanmu
Bolehkah kita bercerita?
Ah, ya
Dan hanya sebuah puisi

Baca Juga: [PUISI] Simfoni Rasa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ekos Saputra Photo Verified Writer Ekos Saputra

gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya