[Puisi] Kepergian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita mengalir menuju muara
yang sama kita baca
pada sisik ikan kenari yang sembunyi
pada bayangan ketiak pagi
tempat kita menantang tatap dengannya
Di sana kita aman
dari amuk gelombang
yang kadang datang
tak sebentar
Ya, barangkali dadanya akan menyimpan
dendam ketika dia sadar
kita tak juga pulang, menerima amuknya seperti biasa
selaku teman yang selalu tahan menerima olokan
Mungkin dia akan menyisir samudera
demi menemukan kita
bertanya pada udang-udang, umang-umang
atau tripang
mengancam batu karang
saat tak juga mendapat jawaban
Sementara kita akan selalu aman
menempuh perjalanan
dicurahi kasih bulan
tempat kita biasa berdiang
Kita bisa pura-pura lupa pada bahaya
pura-pura mengganti arah
juga mengganti cuaca
tapi ingatan tentang kepergian
akan selalu lekat
serupa bercak merah kecokelatan
sisa teh hangat
di dasar gelas
Kita juga bisa berbohong pada rencana-rencana
yang kita terakan apa adanya
pada sebuah peta
sebelum akhirnya terjaga
menjelma tawa
dalam lawakan seorang komika
2017
Baca Juga: [PUISI] Semesta Berderma
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.