[PUISI] Sajak Perantauan

Lupakan rumah yang perlahan dewasa

Bilang angin untuk berhenti mendesing

Kala kepalan tangis enggan menyingsing

Melekat pada jurang berdinding pelangi

Sisakan melodi yang berpendar nurani

 

Katakan hujan agar hendak berteduh

Membimbing awan biar tak gaduh

Dendangkan barisan rintik

Membius lidah yang menelan pelik

 

Dulu langit berjalan berjauhan

Memisahkan batasan penyatuan

Jadikan orang diam berkelana

Lupakan rumah yang perlahan dewasa

 

Biasanya laut hantarkan kerinduan

Melawan arus yang ingatkan bualan

Aku yang sedang ditunggu di pagi buta

Baunya bimbangkan ujung kepala

 

Dalam risauan ketidakpastian

Menunggu asap membentuk penjiwaan

Emas menghilang selagi ingin kembali

Paksakan diri mencuri padamnya api

Baca Juga: [PUISI] Juang Kasih

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya