[PUISI] Samudra Tak Berdasar

Menunggu tak harus berdiam 

Sampailah kita di ujung kelabu rindu
Menertawakan kerekahan bintang berjatuhan
Membawa semusim yang kehilangan pelangi
Tatkala menanti akhir yang tak dinanti

Biasakan hati menerka mangsanya
Kusutnya nurani melawan yang pasti
Belum sampai kabar merayap jauh
Menjanjikan nihil yang sekiranya tergapai

Memang mestinya lantai mulai beraturan
Tapi nyatanya dinding enggan mengokohkan janji
Biarlah luka retakkan samudra tak berdasar
Melawan arusnya patah hati

Di akar yang berambut keputusasaan
Mencoba menarik diri dari dasar jelaga
Tapi daratan tak kian menggelap
Mencari makna yang terkikis butiran perih

Selama awal tak pernah dimakan akhir
Janjikan tali kedua untuk uji coba
Menunggu tak harus berdiam
Bangkit kembali bukan berarti kemenangan

Baca Juga: [PUISI] Manja

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya