[PUISI] Secangkir Kopi dan Proposal Perpisahan

Kita adalah luka jika terus bersama

Kita hanya berdua
Ya, berdua saja
Di tengah hiruk pikuk egoisme nestapa
Aku diujung meja dengan senggengam tali.
Sedangkan engkau, di selatan muara
Tak berperasaan membawa gunting.

Aku kalah, sebab kau tak ingin bersama
Kau tawarkan aku secangkir kopi di ujung senja
Menceritakan sebuah kisah dari masa ke masa
Tentu saja tentang kita

Dalam jarak dekat, kau  tak terjamah
Tak tereja oleh kata-kata keluh di ujung lidah
Kau tersenyum, kemudian tertawa
Masih sama menawan seperti saat kita berjumpa

Meja bundar dan kursi tua
12 tahun bersama, tapi tak belajar pula
Kau ingin apa? Perpisahan atau sebuah akhir yang indah?
Aku setujui proposal pertamamu.
Mari Berpisah.

Baca Juga: [PUISI] Mari Bertemu Setelah Seribu Tahun

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

tyas esti Photo Writer tyas esti

Bismillah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya