[PUISI] Pekat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada masa-masa silam
Aku pernah tumbuh sebagai lebam
Sekujur tubuhku mati rasa, berjalan tertatihlah yang aku bisa
Pada pekat yang tak kunjung tenggelam, aku teguk habis asa yang ada
Pada masa yang pernah aku lalui
Aku pernah berlari, meski sekujur tubuh remuk sampai sanubari
Aku urai benang-benang luka milikku sendiri
Aku jahit dengan pilu yang menyesakkan dadaku ini
Pernahkah engkau mendengar, Puan?
Seseorang yang mati karena cintanya sendiri?
Merawat sebuah pengkhianatan, bagaikan merawat seorang anak tiri
Menjadikan cinta itu baik, menumbuhkan racun dalam diriku sendiri
Rasanya kering sudah, air mata dan keringat
Tanganku tak bisa lagi merengkuh tubuhku
Telingaku sudah tak bisa lagi mengenali suaraku
Yang ada hanya, pekat yang mengakar dalam dadaku
Baca Juga: [PUISI] Sepenggal Awal Baru
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.