[PUISI] Perempuan yang Menikam Diri

Tak semua bisa dimaafkan, diikhlaskan

Siang siur di sudut jendela
Merana merpati, mengapa tak berkelana?
Senin berjalan semesti semesta 
Waktu itu, berjalan seperti roda

Pernahkah kau mendengar, sedu?
Terik matahari tak lagi beradu
Tak perlu resah pilu
Waktu akan menjadi obatmu

Perempuan itu menikam dirinya!
Mati! Bersama asa kelabu, haru dan biru
Tak ada luka, sisa-sisanya sudah ia ikhlaskan
Yang ada hanya nestapa, penuh luka

Klaten, 25 November 2019

Baca Juga: [PUISI] Semu Biru

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

E S T I W A H Y U Photo Verified Writer E S T I W A H Y U

Fangirl and SMstan since 2012

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya