[PUISI] Berbeda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada kuasa pada serentetan kata yang menusuk relung hati
Ada memori pada selembar potret usang yang menitikkan tangis lirih
Ada hangat pada sekilas gerak yang meluluhlantakkan dinding es di sanubari
Ada harap pada sedetik yang menjerumuskan pikir
Senyum bebas dosa yang menyulut senyum lain
Melempar diri kembali, tak mau beralih
Berharap mesin waktu benar berfungsi
Karena telah jangkung tengkoraknya
Berdiri tegap menjulang
Mengeras rahang dan tulang
Berperisai arogansi dan berdinding emosi
Terimpit di dunia mungil yang dihuni sendiri
Apakah angin tak terlihat yang meniup kuah sup menjadi dingin?
Karena di balik tawa keras dan suara berat itu
Jawaban menjadi sentakan dan ujaran melahirkan gertakan
Entahlah
Kadang ingin kucerca waktu
Tapi apakah umpatan kosong ini mampu membawanya kembali?
Entahlah
Kau hanya begitu berbeda
Baca Juga: [PUISI] Mahasiswa Baru
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.