[PUISI] Aku Mencintaimu Apa Adanya

Dia pikir aku mulai membencinya setelah melihat luka-lukanya

Konon lampu minyak yang menyala temaram itu jelmaan kekasihku
Orang yang dua hari lalu meninggalkanku
Raib saat memasuki bilik kecil di tengah rinai hujan

Aku pikir dia akan menoleh ke arahku waktu itu
sekadar memastikan apakah bekas kecup di pipiku masih merah jambu
Aku pikir dia mencintaiku
Aku pikir langkahnya akan berat karena dia mencintaiku

Aku tidak pernah bisa melupakannya
Sebab dia tidak pernah ingin dilupakan
Sebab mataku selalu mengubah apa pun menjadi serupa wujudnya
Malam ini listrik padam dan dia menjelma menjadi lampu minyak

Cahayanya temaram menyapu seluruh ruang di hatiku yang beku
Asapnya mengepul hitam menembus pola pikirku yang mulai rancu

Terang cahayanya justru memperlihatkan banyak koyak di tubuhnya yang kukira utuh
Ternyata selama ini aku tidak pernah benar-benar mengenalinya

Dia lantas malu lalu mencoba memadamkan apinya
Dia pikir aku mulai membencinya setelah melihat luka-lukanya
Kemudian kutiup keningnya
Kudekap ia sembari kukatakan: aku mencintaimu apa adanya

Baca Juga: [PUISI] Gagal Paham tentang Pergi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Fatimah Ridwan Photo Verified Writer Fatimah Ridwan

75% Introvert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya